Pangkalpinang, Narasibabel.id — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang menggelar kegiatan Penyerahan Piagam Penghargaan Satyalancana Karya Satya sekaligus penutupan Orientasi CPNS Tahun 2025, pada Rabu (03/09) Bertempat di Kantor Lapas Narkotika Kelas lIA Pangkalpinang.
Kegiatan dipimpin langsung oleh Kepala Lapas, Maman Herwaman. Adapun pegawai yang menerima Piagam Penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia kali ini adalah Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka. KPLP) Dedy Cahyadi dengan Penghargaan Satyalancana Karya Satya XX Tahun dan Suharna yang merupakan peng Adminstrasi Umum, dengan Penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun.
Kalapas Maman Herwaman dalam amanatnya menyampaikan apresiasi kepada pegawai yang telah menerima penghargaan. Maman menerangkan penghargaan tersebut hanya diberikan kepada pegawai yang telah menunjukkan loyalitas dan pengabdian kepada negara.
“Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan negara terhadap kerja keras dan komitmen ASN dalam menjalankan tugas kenegaraan secara konsisten dan tanpa cela. Ini bukan sekadar penghargaan, tapi simbol kepercayaan negara atas dedikasi Saudara. Oleh karena itu, teruslah menjadi teladan, dan jagalah integritas dalam setiap tugas,” ujar Kalapas Maman Herwaman.
Dalam kesempatan yang sama, kegiatan penutupan orientasi CPNS juga menandai selesainya rangkaian pembekalan dasar bagi para calon abdi negara. Kalapas menyampaikan, orientasi ini menjadi langkah awal dalam membentuk karakter ASN yang berintegritas, profesional, dan berjiwa pengayom.
“Jadikan kegiatan orientasi yang telah dilaksanakan sebagai fondasi dalam membentuk mentalitas dan karakter kerja. Tantangan ke depan tidak mudah. Saya berharap, kalian mampu menjadi insan pengayom yang humanis namun tetap berwibawa. Junjung tinggi etika, loyalitas, dan semangat perubahan, ” pesannya.
Dilansir dari Wikipedia, Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.
Satyalancana ini ditetapkan pada tahun 1959.[1] Satyalancana ini dibentuk dengan tujuan untuk menghargai jasa-jasa serta sebagai pendorong untuk meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja sehingga dapat dijadikan teladan bagi Pegawai Negeri Sipil yang lain.
Sumber : Humas BERTIMAH
