Sebuah Kearifan Lokal Yang Diangkat Jadi Film Pendek

Pangkalpinang, Narasibabel.id — Kisah percintaan dua sejoli yang memiliki beberapa unsur perbedaan, menarik untuk diangkat sebagai sebuah plot cerita layar lebar. Apalagi jika narasi yang diangkat merupakan sebuah kearifan lokal setempat, Jumat 17/12/2021. 

“Jadi yang coba saya angkat sebagai sebuah kisah dalam film pendek ini adalah cerita asmara antara seorang lelaki -diperankan Suhendra- dengan kekasihnya bernama Eka -diperankan Nanda- yang terbentur oleh beberapa perbedaan,” kata Sutradara Film Pendek Bhin & Eka, Endy Nomansyah saat diwawancara di Kantor KBO BABEL, Jumat sore.

Read More
Baca Lainnya  Asisten I Pemerintahan Mewakili Walikota Pangkalpinang Menghadiri Kegiatan Baksos PSHT Di TPU Kampak

Endy bilang, berderetnya perbedaan yang ada justru makin merekatkan dua hati yang sedang dimabuk asmara tadi. “Perbedaan yang utama tentunya adalah soal keyakinan, kemudian disusul oleh perbedaan kultur atau latar belakang budaya mereka. Nah, disini saya memang ingin eksplore kehidupan nyata masyarakat kita di Bangka Belitung, bahkan ada scene nanti menggambarkan tingkat strata sosial yang tajam. Keluarga Bhin mewakili kaum marjinal pekerja tambang yang ekonominya serba pas-pasan, berbanding terbalik dengan keluarga Eka punya background orang kaya di kotanya,” urai Sutradara muda berbakat di Kota Timah tersebut. 

Perlu diketahui, film pendek yang digawangi oleh Endy Nomansyah ini merupakan karya perdana dari tim Kantor Berita Online Babel, dimana Endy merupakan salah satu motor penggerak untuk divisi Podcast. 

Baca Lainnya  Raih Suara Tertinggi, Ust Zuhri Ungkapkan Rasa Syukur dan Terimakasih Kepada Seluruh Masyarakat Babal

“Kalau syuting kemarin kita habiskan waktu selama satu minggu, kebetulan saya dibantu tim yang berjumlah sepuluh orang. Rencana kedepan sih, kami akan coba buat film layar lebar, ya lebih serius dikitlah,” kata Endy seraya tersenyum. 

Film pendek ini, sambung Endy, nantinya akan adakan gala premiere di Bioskop BES SINEMA Gabek Selindung Kota Pangkalpinang pada 22 Desember minggu depan. Endy berharap, dalam narasi besarnya Ia ingin agar karyanya ini dapat menjadi sebuah tali perekat bagi jutaan anak muda lainnya di Indonesia yang mungkin mengalami kejadian serupa. 

“Jangan cepat menyerah dengan situasi yang kadang terlihat sulit, namun pasti ada jalan keluarnya, bahkan di akhir cerita ada satu adegan seperti antiklimaks dimana salah satu peran utama meninggal dunia, penasaran kan? Makanya minggu depan nanti nonton ya di BES SINEMA,” tandas Endy Nomansyah. (Red)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *