“NEGERI SUSUAN” Karya Ir. Fadillah Sabri, Rektor UNMUH Babel

Bangka Belitung, Narasibabel.id — Eks Aktivis tahun 90an memang selalu punya cara sendiri dalam menyampaikan komentar dan kritikan tajam, tak harus berteriak keras orasi seperti pada zamannya, melainkan melalui untaian kata penuh kiasan, lewat bait dalam puisi satire.

dikutip dari laman Pelajaran.co.id, satire berasal dari bahasa latin yaitu satura yang berarti kritikan atau kecaman tajam terhadap suatu fenomena; Lebih singkatnya, pengertian Satire adalah salah satu jenis puisi baru yang berisikan sindiran atau kritikan.

Read More
Baca Lainnya  Kemeriahan Pesta Rakyat Tutup Rangkaian Perayaan Hari Jadi Kepulauan Babel ke-23

Di momen Hari Jadi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang ke-23 tahun (21 November 2000-2023) beberapa hari lalu, dimanfaatkan oleh salah satu tokoh pendiri Universitas Bangka Belitung (UBB) sekaligus Eks Aktivis HMI 90an, Ir. Fadillah Sabri dalam menyampaikan sebuah kritikan tajam melalui puisi yang di buatnya.

Dalam sebuah video yang berjudul “Negeri Susuan” Karya Ir. Fadillah Sabri, S.T.,M.Eng,.IPM yang diterima redaksi media narasibabel.id ini (23/11) tampak background refleksi hari jadi Babel ke-23 tahun, namun kata demi kata didengarkan. sebuah puisi satire (kritikan) terdengar di telinga, yang berlandaskan ketidakpuasan terhadap kinerja para Pimpinan PLN (Perusahaan BUMN) dan Wakil Rakyat dalam mengatur keadilan sosial.

Inilah Puisi “Negeri Susuan” Karya sang Rektor sekaligus Dosen Filsafat Ilmu.

Baca Lainnya  Pemadaman Listrik Bergilir di Pulau Bangka, Rektor UNMUH Babel Desak DPRD Babel Memanggil GM PLN

Klik tulisan Warna Merah untuk menonton Video lengkap Puisi “NEGERI SUSUAN” link YouTube Channel Narasibabel

NEGERI SUSUAN
Sebuah refleksi hari jadi Provinsi ku, 23 tahun kau merdeka walaupun dalam tanda kutip.

Lepas dari ibu susuan, tegap gempita hingga ke pelosok kampung kala ketuk palu ibu, menandakan kau jadi provinsi sendiri.

Kini 23 tahun usia, bebas dari ibu susuan, mandiri katamu, keinginanmu. namun faktanya kau masih juga tak lepas dari ibu susuan.

23 tahun kegelapan masih menghantui, terang benderang negeri serumpun kala itu bergema seantero negeri…
tapi nyatanya 23 tahun umurmu soal listrik masih juga netek ibu susuan.

Entah sampai kapan, para petinggi negeri sibuk sana sini mengumpul masa pencitraan entah apa dalam otaknya, padahal mereka digaji mahal.
Para wakil rakyat pun tak lagi berbunyi,
Mungkin mereka sedang menunggu nomor undi agar tahun depan dapat terpilih.

23 tahun sudah kau jadi provinsi soal listrik entah kapan bisa teratasi…??

Selamat Milad Bangka Belitung. ucapkan sepenuh hati, semoga bukan negeri para pemimpin mengumbar janji, sehingga tak jadi negeri Susuan bye…!!

Puisi Karya : Ir. Fadillah Sabri, S.T.,M.Eng,.IPM. ( Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung)

Baca Lainnya  PERLINDUNGAN ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE

Editor : Ahmad Fajri (Pimpinan Redaksi Narasibabel.id)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *