PANGKALPINANG – Safriati Safrizal selaku Penjabat (Pj) Ketua BKOW Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) berkesempatan menghadiri acara Buka Puasa Bersama dan Santunan Anak Yatim serta Tausiah yang di selenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) Provinsi Kep. Babel bertempat di Museum Ishadi Cual, Kamis (21/03/2024).
“Semoga kegiatan baik seperti ini bisa kita laksanakan seterusnya dan mungkin semakin beragam. Semoga kedepannya rezeki kita semakin banyak, semakin banyak yang bisa kita berikan, semakin banyak juga bentuk-bentuk kegiatan yang kita lakukan,” sambut Safriati.
Dihadiri puluhan anak yatim dan beberapa pejabat instansi Pemerintah Provinsi Kep. Babel, Safriati menyampaikan pentingnya perhatian pada anak-anak. Ditengah maraknya pemberitaan kekerasan terhadap anak di media sosial, Safriati mengharapkan kita semua untuk lebih memperhatikan lagi keadaan anak-anak saat ini.
“Tapi memang mungkin tidak semua berita yang ada, bisa kita baca. Kemarin itu ada berita KDRT, kemudian ada _bullying_,mungkin tanpa kita sadari kita juga merupakan pelaku _bullying_ terhadap anak kita sendiri atau orang-orang di sekitar kita,” ungkapnya.
Ditambahkannya, anak-anak tetap membutuhkan semua perhatian kita, baik yang ada di lingkungan kita maupun di pesantren atau dimanapun mereka berada, yang jelas perhatian itu akan sangat bermanfaat untuk mereka.
Dalam suasana kebersamaan dan silahturahmi ini, Safriati juga menyempatkan diri berinteraksi dengan para anak yatim.
“Sekali lagi terima kasih banyak kepada PPJI yang telah mengadakan kegiatan ini setiap tahunnya. Semoga kedepannya kondisi ekonomi kita bisa jadi lebih baik sehingga kita bisa berbuat lebih banyak lagi untuk masyarakat di sekitar kita,” pungkasnya.
Acara yang berlangsung secara serentak seluruh Indonesia ini diisi oleh kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim dan Tausiah dari Ustadz Hendi Kurnia.
“Nanti kalau ada masjid-masjid yang melakukan itiqaf di 10 malam terakhir bisa tolong diinfokan ya ibu, karena kami biasanya di Jakarta, kami akan selalu berusaha pergi ke masjid pada dini hari,” tutup Safriati.