Menelan Anggaran 2.8 Miliar, Proyek Pagar DKT Milik Angkasa Pura II Diduga Bermasalah

Pangkalpinang, Narasibabel.id – Proyek pembuatan pagar daerah keamanan terbatas (DKT) Sisi Udara Lanjutan, yang di biayai dengan dana PT Angkasa Pura II, tahun anggaran 2023. Di Bandara Depati Amir Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diduga bermasalah mulai dari tahapan tender pelelangan proyek hingga ke tahap pelaksanaannya.

Read More

Proyek yang diketahui menelan anggaran sebesar 2,8 Milliar lebih milik PT Angkasa Pura II dengan spesifikasi pengerjaan pemasangan Pagar DKT sejauh 1,2 KM, di titik pemasangan pengerjaan sebagai berikut.

Area pemasangan DKT

  1. area runway 34
    a. Area perimeter 34 sisi barat (tepekong – gedung kargo lama)
    b. area perimeter runway 34 sisi timur (area turap)
    c. area ponding (samping power house)
    d. area taxiway echo (connecting gate jalan inspeksi perimeter 34 sisi timur)
    e. area depan kantor PIU (pagar belum selesai standar)
  2. Area Runway 16
    a. area perimeter 16 sisi barat (DPPU Pertamina – NAM FS)
    b. area perimeter runway 16 sisi barat (area turap)
    c. area perimeter runway 16 sisi timur (area turap).

Berdasarkan informasi yang didapat dan hasil investigasi tim awak media, proyek DKT yang dikerjakan oleh PT. Genamo Top Internasional, sebagai perusahaan pemenang tender tersebut kuat dugaan disinyalir molor dari jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan.

Dugaan molornya pekerjaan tersebut, bukan tanpa sebab. Pasalnya perusahaan rekanan atau pihak ketiga sebagai pemenang tender gagal dalam hal jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Baca Lainnya  Sigap Dalam Hitungan Jam, Tim Naga Polresta Pangkalpinang Berhasil Mengamankan Tiga Orang Pelaku Pencurian di Toko sembako Pasar Pagi

Berdasarkan data yang berhasil di himpun Tim dan rekanan media dari sumber terpercaya, menyebutkan proyek pembangunan pagar DKT Bandara Depati Amir sejak dari awal proses pelelangan proyek hingga waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan dinilai kuat dugaan sudah bermasalah. 

Selain itu, Perusahaan pemenang tender juga diduga tidak dilakukan verifikasi lapangan terkait peralatan-peralatan yg disyaratkan dalam tender tersebut.

Media narasibabel.id dan tim sebelumnya sudah mengorek informasi dari salah satu narasumber yakni Edi Irawan selaku pihak pemberi dukungan peralatan terhadap perusahaan pemenang atau pelaksana proyek, yang dalam pengakuannya pada saat pelaksanaan tidak dilibatkan dalam pekerjaan tersebut. 

“Selaku pemberi dukungan terhadap perusahaan pemenang tender kami tidak dilibatkan dalam pekerjaan proyek tersebut,” jelas Edi Irawan, ST kepada narasibabel.id dan media rekanan getarbabel.com, Senin (15/7/2024) .

Dukungan yang diberikan pihaknya kepada pemenang tender salahsatunya dalam bentuk dukungan peralatan. 

Di sisi lain pelaksanaan pekerjaan ini juga diduga tidak sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan atau kurva progres pekerjaan yang menjadi satu kesatuan yang umumnya ada dalam dokumen kontrak.

Foto dokumentasi saat Edi Irawan di dampingi awak media narasibabel.id mendatangi Kantor angkasa pura II (17/7)

Dihari berbeda tepatnya, pada tanggal (17/7/2024) Edi Irawan sebagai pemberi dukungan mencoba mendapatkan informasi ke kantor angkasa pura II dengan di dampingi awak media narasibabel.id dalam rangka silahturahmi dan bermaksud menemui pihak yang bertanggung untuk menjawab keterangan proses lelang tender dan pengerjaan proyek tersebut.

Baca Lainnya  Steve, Asesmen Angkasa Pura II dan PT Genamo Top Internasional Kompak Bungkam Terkait Proyek Pagar DKT

Setibanya di kantor angkasa pura II, seharusnya didalam organisasi perusahaan apa lagi perusahaan BUMN di bawah pemerintahan alih alih disambut oleh bidang berkompeten dalam hal ini Bidang Humas, malah kedatangan kami disambut oleh pihak staf diluar rana kehumasan dan berkata kasar. “Kami bukan pelayan publik. Kalian ini membuat onar” ucap seorang staff bernama lengkap Liu Siska Amelia sembari meminta untuk mematikan rekaman video awak media. Dengan dalih kantor angkasa pura II tidak memiliki bidang kehumasan untuk memberikan informasi yang mintai masyarakat pada umumnya. Semuanya bungkam.

Foto persama proyek Pagar DKT di bandara, sumber Google.

Selanjutnya, sepulang dari kantor angkasa pura II, di hari yang sama media ini mencoba mengkonfirmasi pihak terkait yang bertanggung jawab dalam proyek ini.

Melalui pesan WhatsApp, redaksi narasibabel.id menanyakan terkait proses pengerjaan proyek pembuatan pagar DKT, namun berselang satu hari tepatnya di tanggal 18 pagi pesan konfirmasi baru di jawab oleh pihak terkait.

” Pagi bang.. Maaf baru balas chat abang dikarenakan dalam beberapa hari terakhir ada beberapa kegiatan kunjungan eksternal ke bandara jadi agak repot sedikit. Untuk pekerjaan pembuatan pagar DKT dapat kami sampaikan masih dalam proses administrasi pekerjaan namun proses fisik sdh selesai bang,” jawab Kepala Tehnik Umum PT Angkasa Pura II yang juga Assisten Manager Infrastruktur, Rendra Steven alias Steve. (18/7/2024).

Namun, jawaban steve bertolak belakang, berbeda ketika menjawab pertanyaan yang dilayangkan oleh tim rekanan media, di lansir dari media getarbababel.com steve ketika di konfirmasi menjawab mengakui pekerjaan tersebut molor karena kendala pengiriman material oleh pihak rekanan. 

Baca Lainnya  Bandara Depati Amir Sambut Penerbangan Perdana Super Air Jet untuk Rute Baru: Surabaya – Pangkal Pinang – Yogyakarta

Sementara itu terkait kualifikasi perusahaan rekanan pemenang lelang, Steve menyampaikan bahwa sudah memenuhi proses penjaringan di unit pelelangan perusahaan BUMN ini. 

“Dapat kami sampaikan bahwa proses lelang pekerjaan pagar DKT untuk kualifikasi sudah dilakukan proses penjaringan di unit pelelangan sesuai mekanisme peraturan yg ada di perusahaan kami. Sedangkan untuk penyelesaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan terjadi keterlambatan dikarenakan kendala pengiriman material sedangkan untuk dasar perhitungan nilai pekerjaan jg sudah mengacu pada peraturan harga satuan pekerjaan di bangka belitung,” jawabnya dalam pesan singkat diterima redaksi media getarbababel.com sebuah jawaban berbeda ketika di konfirmasi oleh narasibabel.id

Pengakuan Steve selalu Kepala Teknik Umum PT. Angkasa Pura II terkait molornya pekerjaan pembangunan DKT ini mengindikasikan bahwa perusahaan rekanan yang dimenangkan dalam proyek ini tidak memiliki kemampuan memenuhi jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Selain itu, kurang nya keterbukaan informasi publik di dalam organisasi perusahaan BUMN dalam hal ini PT Angkasa Pura II patut untuk di pertanyakan.
yang lucunya lagi, bagian Avsec bernama Harahap mempersilahkan untuk membawa masalah ini ke pihak hukum. “Kami tidak bisa menjawab pertanyaan bapak. Di sini tidak ada bagian humas dan umum. Jadi kalau bapak melihat ada kesalahan dalam sisi ini silahkan laporkan saja”

Hingga berita ini di tayangkan, Tim Awak media akan terus berupaya melakukan investigasi terkait proyek pembuatan pagar daerah keamanan terbatas (DKT) sisi udara lanjutan, di Bandara Depati Amir, dengan penggunaan anggaran milik PT.Angkasa Pura II, tahun 2023. Yang diduga syarat akan Korupsi oleh oknum pihak terkait. (Red/Tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *