Bangka, Narasibabel.id — Ust. H.Zuhri, M Syazali.,Lc.,MA, Anggota DPD RI, Dapil Prov. kep. Bangka Belitung menghadiri kegiatan Dialog Budaya, Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Prov. Kep. Bangka Belitung (Babel) Minggu (18/12/2022) Malam, di Kediaman Ketua MABMI, Datuk H.Marwan, Sungai Liat. Kab.Bangka.
H.Marwan dalam kajian nya menyampaikan Adat dan Adab dalam dalam budaya Melayu.
Adat adalah budaya tradisi warisan dari para leluhur yang hidup di masyarakat beserta aturan aturannya dan berlaku untuk kelompok kelompok tertentu.
Sedangkan Adab, Prilaku , etika, sopan santun cara bergaul berpedoman kepada ajaran agama yang menghasilkan Akhlakul karimah, berlaku untuk setiap individu.
” adat bisa dijadikan ajaran jika disandingkan dengan agama.Inilah yang dimaksud dengan adat bersandikan syara’, syara’ bersandingkan kitabullah,” ungkapnya
Selain itu H.Marwan menjabarkan Adat itu terbagi ada dua macam, yaitu Adat yang benar dan Adat yang rusak.
” Adat yang benar adalah kebiasaan yang berlaku secara umum tidak bertentangan dengan dalil syar i. tidak menghalalkan yang haram dan tidak membatalkan kewajiban.
Sedangkan Adat yang rusak adalah adat yang berlaku di suatu tempat namun bertentangan dengan dalil syar i. Menghalalkan yang haram dan membatalkan kewajiban, contoh nya menghidangkan minuman yg haram dalam pesta,” jelas H.Marwan.
harapannya dari kajian ini jika kita paham dengan cara beradat dan beradab, maka kita menjadi orang yang beradat dan beradab, tapi kalau sebaliknya maka kita akan menjadi orang yang tidak beradat dan tidak beradab,”ujarnya.
Selanjutnya, Ust H.Zuhri dalam Kajiannya mengajak masyarakat khususnya pengurus MABMI untuk mengimplementasikan ajaran Rasulullah ya itu barang siapa yang telah berbuat baik kepada saudara nya maka balas lah kebaikan tersebut, jika belum mampu dengan membalas kebaikan tersebut dengan materi, maka minimal mendoakannya.
Selain itu Ust Zuhri berharap ke depan kegiatan seperti ini terus berlanjut, bertukar pikiran memperkuat budaya Melayu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
” Terima kasih pak H.Marwan atas waktu dan kesempatan muda mudahan kegiatan ini terus bisa lanjut kajiannya, siapa tahu ke depannya saya bisa hadir kembali di sini sama sama kita sharing tuker pikiran kita memperkuat memperkaya Hasanah budaya Melayu ini sehingga kita bisa membangkitkan kembali keberadaan adat budaya Melayu di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai suatu kekuatan positif energi yang positif untuk membangun negeri serumpun sebalai yang kita cintai ini,” harapnya. (Mr.FR)