Beredar Video Keluhan Warga Terkait Sampah, Berikut Penjelasan Lurah Setempat?

keterangan : Gambar Hasil tangkapan layar dari video warga yang viral

Pangkalpinang, Narasibabel.id — Beredar video salah satu warga di Kelurahan Bukit Merapin, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang. yang diposting di salah satu akun media sosial.

Dalam video warga tersebut diketahui tentang keluhannya terkait pengambilan sampah oleh pihak kelurahan, yang menurutnya tidak sebanding dengan pungutan distribusi bulanan sampah 20ribu.

” Ne gaes buang sampah bayar perbulan 20ribu tapi datang seminggu 3kali, buat bapak bapak yang ada di Pemkot (Pemerintah Kota Pangkalpinang_red) ini saya viral kan segini aja, kalo belum nanti saya viral kan sebanyak banyaknya,” ungkap warga tersebut di dalam sebuah video berdurasi 1 menit yang posting di Instagram Kelakar Bangka, di tonton warganet 2000 kali dan 718 komentar.

Menanggapi perihal video tersebut, narasibabel.id mencoba menghubungi pihak pemerintah setempat, yakni Lurah Bukit Merapin.

Baca Lainnya  Bersama Masyarakat Tua Tunu, Dokter Hakim Menghadiri Tabligh Akbar Menyambut Kedatangan Bulan Nabi Muhammad SAW

Dalam keterangannya, Yesi Hervina, lurah Bukit Merapin menjelaskan, ” Memang benar dengan kondisi jumlah armada mobil pengangkut yang hanya berjumlah 2 unit dan keterbatasan petugas yang kita miliki untuk saat ini, menjadi tantangan untuk kami selaku pemerintah daerah yg berada di wilayah kelurahan bukit merapin.

Lanjutnya,” perlu diketahui kelurahan bukit merapin sendiri memiliki luas wilayah dan terbagi menjadi 13 RT dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, tentu idealnya kita menginginkan untuk jadwal pengangkutan sampah dilakukan setiap hari.

tapi atas kondisi tersebut untuk pengelolaan/manajemen persampahan pengangkutan dari rumah warga door to door, dengan kemampuan dan fasilitas yang kami miliki saat ini paling maksimal dapat kami lakukan 3 kali seminggu untuk setiap wilayah RT yaitu dengan jadwal Senin, Rabu, Jumat pada RT sekian dan Selasa, Kamis, Jumat pada RT lainnya,” jelas Yesi saat di konfirmasi narasibabel.id Kamis (8/8/2024) pagi.

Baca Lainnya  Diusulkan Kenaikan Pangkat, 31 Personil Polres Babar Mengikuti Ujian Beladiri UKP

Tambahnya, di kelurahan bukit merapin sendiri untuk sampah memiliki jenis sampah yang cukup beragam.

” Terlebih wilayah bukit merapin memiliki jenis sampah yang beragam jumlah yg relatif banyak mulai dari sampah rumah tangga hingga sampah produksi/usaha,” imbuhnya.

Selain itu, Yesi menjelaskan untuk kondisi tempat pembuangan sampah saat ini sudah melebihi kapasitas, sehingga memperlambat proses pembuangan akhir saat petugas sampah kelurahan membuang sampah di TPA Parit 6 kota Pangkalpinang.

” Dan juga memang berdasarkan laporan petugas lapangan, kondisi TPA kita yg saat ini yang penuh dan relatif melebihi kapasitas, membuat proses pembuangan sampah dari wilayah mengalami antre yg cukup panjang pada pembuangan akhir di TPA parit 6,” jelasnya.

Kami harap untuk saat ini warga/masyarakat dapat memahami kondisi yang kita hadapi saat ini, pemerintah kota pangkalpinang tentunya selalu mengupayakan yang terbaik untuk masyarakat,” harapnya.

Baca Lainnya  Berikan Pengantar Diskusi, Pj Gubernur Suganda Inginkan Tata Kelola Tambang yang Inklusif
Gambaran Hasil tangkapan layar dari Video yang beredar

Senada dengan Lurah Bukit Merapin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Pangkalpinang, Bartholomeus Suharto membenarkan jika petugas smile kelurahan untuk pengambilan sampah di rumah warga paling maksimal 3kali dalam seminggu, tergantung dengan volume kapasitas sampah yang di hasilkan oleh masyarakat kelurahan masing masing.

Menanggapi perihal video tersebut, Suharto minta petugas smile untuk segera menindaklanjuti laporan warga dengan cepat

“Kami mohon pihak tim satgas smile dan kelurahan untuk dapat menindaklanjuti laporan dari warganya dengan cepat.

Mari bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Baik dalam hal ritasi atau jadwal pengangkutan maupun dengan melakukan upaya upaya pengurangan sampah di sumber, partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Dari pemilahan sampah di rumah tangga hingga penggunaan produk yang berkelanjutan, setiap individu memiliki peran penting dalam mengurangi beban sampah,” terang Suharto. (Mr.FR)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *