Anang melarang hak media dalam pertanyakan status kepemilikan 7 sumur di Keluang Muba
MUBA, Narasibabel.id – Terkait permintaan konfirmasi media narasibabel.id melalui via whats app terhadap Anang Badri selaku pemilik 7 sumur ilegal di daerah Keluang Musi Banyuasin Sumsel nampaknya mendapat jawaban kurang mengenakan dan seakan melecehkan bahkan menunjukan jika Anang merasa dirinya yang paling kuasa.
Dalam percakapan pesan singkat tersebut redaksi mempertanyakan status 7 sumur di Keluang Muba apakah betul punya dirinya (Anang) namun dijawab dengan kata melecehkan.

“Malam bos ku, dari reza narasibabel.id. nanya bos ku, 7 sumur di Keluang Muba punya Abang yah,” tanya Reza pada Senin (24/02/2025) sekitar pukul 19.39 wib.
Anang pun menjawab
“Bilang saja kalau mau jadi wartawan jangan dibiasakan makan uang receh,” jawabnya ketus.
“Siap ABG ku, saya cuma tanya aja gak ada mau makan receh. Mksd ucapan Abang ini apa seakan melecehkan saya. Saya bertanya kok nada jawaban Abang seperti itu,” balas redaksi.
“Memangnya kamu ada urusan apa mau nanya saya. Kalau memang ada sumber langsung saja kesumber,” jawabnya seraya memberi kecaman kepada redaksi jika dalam pemberitaan tidak berimbang maka akan memberikan somasi melalui pengacaranya.
“Jadi Abang membantah sumur-sumur Ilegal tersebut punya Abang,” jawab redaksi.

“Saya punya hak koreksi dan jawab. Kalu ada waktu nanti media yang tidak melalui konfirmasi langsung saja naik beritanya, maka saya akan somasi berikut menyurati dewan pers,” ancamnya kembali sambil menekankan kepada redaksi jika redaksi narasibabel.id tidak punya hak untuk pertanyakan.
Jika redaksi ataupun insan pers tidak diperkenankan untuk bertanya kepada narasumber dalam suatu pembuatan berita maka kemana harus bertanya. Karna dari pertanyaan terhadap narasumber merupakan salah satu syarat agar berita yang diterbitkan berimbang.
Namun akan tetapi Anang Badri tidak memberikan jawaban yang pasti namun seakan selalu mengecam dan mengancam. Selain itu Anang juga menyebutkan dirinya merupakan salah satu komisaris utama di media online.
“Maaf saya tidak punya waktu untuk hal-hal tidak ada manfaatnya buat saya. Justru saya suka di beritakan agar saya di kenal orang sebagai boos. Yang takut di beritakan itu orang yang punya pangkat kalau saya kan orang sipil sudah jelas saya tidak akan kena pecat oleh pimpinan karena saya tidak ada pimpinan,” balasnya seraya mengirimkan link beritanya https://beritapemerhatikorupsi.id/2025/02/diduga-ratusan-hektar-hutan-mangrove-sungai-selan-bangka-tengah-dijual-ke/. (rz/tim).