PANGKALPINANG, Narasibabel.id – Pemadaman bergilir listrik di Pulau Bangka, Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung Ir. Fadillah Sabri, S.T., M.Eng., IPM kembali angkat bicara. Ia mendesak dan meminta DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memanggil GM PLN.
“Melihat kondisi perlistrikan di Pulau Bangka, sebagaimana statemen saya kemarin bahwasanya permasalahan kelistrikan di Bangka Belitung yang usianya sudah 23 tahun sebagai Provinsi masih belum normal sebagaimana yang kita harapkan, dan permasalahan ini tidak bisa dilihat secara parsial oleh karena itu saya mendesak dan meminta pada DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk memanggil GM PLN”, ujarnya kepada awak media, Jumat (17/11/2023).
Fadillah menambahkan, pemanggilan tersebut untuk menjelaskan kepada rakyat apa permasalahan dan bagaimana kondisi kelistrikan di Bangka, mengapa setiap tahun mengalami pemadaman bergilir dan masih mengandalkan pasokan dari Sumatera itu salah-salah besar.
“Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh berkenaan dengan kapasitas energi yang dibutuhkan masyarakat terhadap Pulau Bangka pada khususnya dan Bangka Belitung pada umumnya. Apakah permasalahan listrik ini kapasitasnya sudah sesuai dengan kebutuhan atau memang masih belum. Oleh karena itu penjelasan ini penting”, imbuh Fadillah.
Fadillah minta PLN dapat menjelaskan kepada masyarakat melalui DPRD bagaimana solusi untuk jangka panjang agar kelistrikan di Pulau Bangka tidak seperti ini terus. Menurutnya, perlu diketahui berapa banyak kerugian yang didapat oleh masyarakat terutama dunia usaha dan juga kampus.
“Apalagi sekarang ini perkuliahan itu banyak menggunakan teknologi, komputer, kuliah-kuliah online, dan semuanya membutuhkan listrik. Tanpa adanya listrik akan menggangu perkuliahan dan sebagainya, saya pikir itu yang paling penting saya mendesak dan meminta dewan untuk memanggil GM menjelaskan secara keseluruhan, jangan menutup-nutupi dan bagaimana dengan upaya untuk membangun pembangkit listrik di Pulau Bangka agar tidak ketergantungan dengan listrik di Pulau Sumatera itu tidak terus-menerus”, harapnya.
Fadillah meneruskan, jika ketergantungan terus maka seperti ini akibatnya, ia berharap adanya pembangunan pembangkit listrik ada di Pulau Bangka.
“Mudah-mudahan dengan statemen kami ini, saya berharap dapat menuntaskan dan berikhtiar jangan setiap ada permasalahan baru seakan-akan kayak pemadam kebakaran”, tukasnya. (Mr.FR)